Kamis, 22 Desember 2016

PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT

assalamualaikum wr. wb

Dalam pertanian tidak akan pernah lepas dari masalah. Masalah yang sering di hadapi berkaitan tentang hama dan penyakit. Hama adalah hewan yang merusak tanaman, yang biasanya menyerang akar, batang, dan daun. sedangkan penyakit adalah jamur/bakteri/virus/nematoda yang merusak tanaman baik akar, batang, daun, bunga, dan buah. Kerusakan yang sering di timbulkan oleh hama dan penyakit adalah tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik sehingga produksi tanaman terganggu.

Perbedaan antara hama dan penyakit adalah serangan oleh hama menyebabkan kerusakan atau kehilangan sebagian bagian dari tanaman. Sedangkan penyakit menyerang sistem dari tumbuhan tersebut (sistemik) sehingga fungsi fisiologi tanaman menjadi terganggu biasanya ditunjukan dengan adanya perubahan bentuk atau warna pada tanaman.

Teknik pemberantasan hama/penyakit meliputi :
  1. Kultur teknis merupakan pengendalian hama dengan memanfaatkan lingkungan dan menekan perkembangan populasi.
  2. Biologis adalah teknik pengendalian hama dengan menggunakan predator dari hama tersebut.
  3. Kimiawi adalah pengendalian hama menggunakan zat kimia/pestisida.
  4. Mekanis adalah pengendalian hama dengan cara manual, membuang bagian dari tanaman yang terserang hama.
Teknik pengendalian hama ini sudah diatur dalam Undang-Undang No. 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, ditetapkan bahwa dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
atau Perlindungan tanaman digunakan sistem Pengendalian Hama Terpadu. Dalam penjelasan Undang-Undang tersebut, PHT adalah : Upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan organisme pengganggu tumbuhan dengan menggunakan satu atau lebih dari berbagai teknik pengendalian yang di kembangkan dalam satu kesatuan, untuk mencegah timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup.

Pada dasarnya pengendalian hama penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida kimia ataupun pestisida organik/nabati. Namung kedua cara tersebut memiliki kelebihan maupun kekurangan. berikut adalah kekurangan dan kelebihan cara tersebut :

Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia yaitu:
  1. Hama menjadi kebal (resisten)
  2. Peledakan hama baru (resurjensi)
  3. Penumpukan residu bahan kimia di hasil panen
  4. Terbunuhnya musuh alami(predator dari hama)
  5. Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia
  6. Kecelakaan bagi pengguna.
Pada dasarnya alam telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menangani serangan hama pada tanaman. Berikut adalah kelebihan dari pestisida alami :
  1. Degradasi atau penguraian cepat oleh sinar matahari
  2. Memiliki pengaruh cepat(menghentikan nafsu makan serangga walaupun tidak berdampak kematian)
  3. Toksisitas rendah terhadap hewan dan relativ aman terhadap manusia
  4. Dapat diandalkan untuk OPT yang telah kebal pada pestisida kimia
  5. Phitotoksitasnya rendah(tidak meracuni/merusak tanaman)
  6. Murah dan dapat dibuat sendiri.
Kelemahan pestisida alami/nabati
  1. Cepat terurai dan daya kerjanya relativ lambat sehingga pengaplikasiannya harus sering
  2. Daya racun rendah (tidak langsung membunuh serangga)
  3. Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku
  4. kurang praktis
  5. tidak tahan disimpan.
Demikian blog ini. Semoga bermanfaat.
wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar